Oleh: Arman Panggabean
Kolaborasi lintas sektor menjadi kunci dalam memberantas judi online di Indonesia. Pemerintah melalui Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus menggandeng penyedia platform digital payment untuk menciptakan ruang digital yang lebih sehat, aman, dan bersih dari aktivitas ilegal. Langkah ini bukan hanya melibatkan regulasi ketat, tetapi juga inovasi dalam pemantauan, edukasi, dan pemblokiran.
Grab Indonesia dan OVO, dua platform pembayaran digital terkemuka, telah menegaskan komitmennya dalam mendukung kebijakan pemerintah untuk memberantas judi online. Mereka mengambil langkah-langkah konkret sesuai arahan Menteri Komunikasi dan Digital RI, Meutya Hafid. Kerja sama ini tidak hanya menunjukkan kepatuhan terhadap regulasi, tetapi juga tanggung jawab sosial dalam melindungi masyarakat dari dampak negatif aktivitas judi online.
OVO, yang dipimpin oleh President Director Karaniya Dharmasaputra, menyampaikan bahwa platform tersebut telah secara aktif memonitor dan memblokir transaksi yang terindikasi terkait judi online. Karaniya menjelaskan bahwa sepanjang 2024, OVO berhasil mencatat penurunan signifikan dalam nilai transaksi judi online yang terdeteksi dan diblokir. Hal ini menunjukkan efektivitas pendekatan kolaboratif yang melibatkan pemerintah dan sektor swasta. Menurutnya, langkah ini adalah bentuk nyata komitmen OVO dalam menciptakan ekosistem digital yang lebih aman.
Langkah serupa juga dilakukan oleh Grab Indonesia. Country Managing Director Neneng Goenadi menggarisbawahi pentingnya mendukung kebijakan pemerintah untuk menciptakan ruang digital yang sehat. Grab telah mengimplementasikan sistem monitoring yang canggih untuk memastikan platformnya tidak digunakan untuk aktivitas ilegal seperti judi online. Neneng melihat kolaborasi ini sebagai upaya strategis dalam membangun kesadaran masyarakat terhadap bahaya judi online dan pentingnya menjaga keamanan ruang digital.
Pemerintah melalui Kemenkomdigi juga memberikan apresiasi atas kontribusi kedua platform ini. Dalam audiensi bersama Grab dan OVO, Meutya Hafid menekankan pentingnya peran perusahaan teknologi dalam melindungi masyarakat dari bahaya aktivitas ilegal. Ia juga menyoroti bahwa pemberantasan judi online bukan hanya soal penegakan hukum, tetapi juga tentang membangun literasi digital yang kuat di tengah masyarakat. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang risiko aktivitas judi online.
Selain Grab dan OVO, GoTo Group, yang menaungi TikTok dan Tokopedia, juga turut aktif dalam mendukung pemberantasan judi online. CEO GoTo Group, Patrick Walujo, menyatakan bahwa perusahaan ini akan meningkatkan moderasi konten di platformnya untuk mencegah penyebaran aktivitas ilegal. Salah satu inisiatif yang direncanakan adalah melanjutkan Kampanye Anti-Judi Online pada tahun 2025. Kampanye ini akan mencakup edukasi masyarakat di 10 kota besar di Indonesia, termasuk Aceh, Medan, dan Papua. Langkah ini menjadi bukti nyata dari komitmen GoTo dalam mendukung kebijakan pemerintah.
Selain moderasi konten, GoTo juga berencana mengadakan program edukasi yang bertujuan meningkatkan literasi digital masyarakat. Program ini dirancang untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang bahaya judi online serta mendorong mereka untuk menjauhi aktivitas tersebut. Patrick menegaskan bahwa edukasi adalah elemen penting dalam mencegah masyarakat terjerumus dalam aktivitas ilegal.
Kolaborasi antara pemerintah dan platform digital ini memberikan harapan bahwa pemberantasan judi online dapat dilakukan secara efektif. Namun, tantangan tetap ada. Judi online terus berkembang dengan teknologi yang semakin canggih, memerlukan pendekatan yang lebih inovatif dan strategis. Dalam hal ini, peran teknologi seperti kecerdasan buatan (AI) menjadi sangat penting. AI dapat digunakan untuk mendeteksi aktivitas ilegal dengan lebih cepat dan efisien.
Ke depan, transparansi dan akuntabilitas juga harus menjadi perhatian utama dalam kolaborasi ini. Pemerintah dan perusahaan digital perlu memberikan laporan rutin tentang langkah-langkah yang telah diambil dan dampaknya terhadap pemberantasan judi online. Hal ini penting untuk memastikan kepercayaan publik terhadap upaya yang dilakukan.
Selain itu, kerja sama ini juga membuka peluang untuk melibatkan lebih banyak pihak, termasuk lembaga pendidikan, organisasi masyarakat, dan media. Dengan pendekatan holistik, pemberantasan judi online dapat berjalan lebih maksimal dan mencakup berbagai aspek, mulai dari edukasi hingga rehabilitasi bagi mereka yang terjerat aktivitas tersebut.
Keseluruhan langkah ini mencerminkan sinergi yang kuat antara pemerintah dan sektor swasta. Kerja sama lintas sektor ini menunjukkan bagaimana berbagai pihak dapat bersatu untuk menghadapi tantangan yang kompleks di era digital. Dengan komitmen yang kuat dari pemerintah dan dukungan penuh dari platform digital seperti Grab, OVO, dan GoTo, Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi negara dengan ekosistem digital yang aman dan inklusif.
Pada akhirnya, pemberantasan judi online tidak hanya soal menghilangkan aktivitas ilegal dari ruang digital, tetapi juga tentang menciptakan masa depan yang lebih baik bagi masyarakat. Dengan kolaborasi yang terus diperkuat, Indonesia dapat menjadi contoh bagi negara lain dalam mengelola ruang digital yang sehat dan bertanggung jawab.
*) Pengamat Kebijakan Sosial – Lembaga Sosial Madani Institute